Top Notes

Catatan Pemrograman dan Apapun yang Menarik

BELI RUMAH UNTUK GAJI 3 JUTA

Cara beli rumah untuk gaji 3 juta
Rumah 3 juta

Setiap orang mendambakan memiliki rumah sendiri. Berbagai cara ditempuh untuk memiliki rumah. Dari mencicil hingga membeli dengan uang cash. Kebanyakan, orang mencicil dengan menggunakan bank. Namun, tahukah kamu cara paling efisien dalam memiliki rumah?

Anda bisa saja menggunakan bank, hal ini pun dibolehkan dalam islam, seperti dalam fatwanya yang dikutip oleh Ustadz Abdul Somad di websitenya: Website Somad Morocco . Jadi, mencicil rumah dengan kredit itu dibolehkan. Namun, ada cara lain yang lebih cepat, yaitu dengan bantuan emas.

Bagaimana perhitungan mencicil rumah dengan bantuan emas? Kita memanfaatkan emas untuk menahan laju inflasi. Kita tahu, bahwa laju inflasi rata-rata pertahunnya adalah 9%. Sedangkan kenaikan emas rata-rata bisa mencapai 20% pertahun. Dengan begitu, menyimpan emas untuk nantinya dibelikan rumah merupakan hal yang tepat.

Berikut cara perhitungan mencicil rumah dengan perantaraan emas:

  1. Hitung harga rumah yang akan dibeli
  2. Pertama, kita harus mengetahui harga rumah saat ini yang menjadi incaran kita. Misal harga rumah tersebut adalah Rp. 796.5 juta.

  3. Ketahuilah harga emas saat ini
  4. Kedua, cari tahu harga emas saat ini. Anda bisa menggunakan pergram emas atau emas dinar (4,25 gram/dinar). Agar perhitungan lebih mudah, saat ini kita coba dulu perhitungan dengan menggunakan emas pergram dulu (nantinya Anda bisa menggunakan dinar juga). Untuk contoh sekarang, anggap harga emas saat ini adalah Rp. 871,836.00 per gram.

  5. Tentukan berapa lama Anda ingin mencicil rumah
  6. Selanjutnya, tentukan berapa lama Anda ingin mencicil rumah tersebut. Tentu Anda akan berupaya secepat mungkin. Namun, semakin cepat, maka cicilan perbulannya akan semakin besar. Dan jika lama mencicil semakin lama, cicilan semakin kecil. Tentukan rentang cicilan yang masuk akal, sehingga tidak terlalu memberatkan, misal pada contoh kali ini, kita ambil cicilan selama 15 tahun.

  7. Selanjutnya, hitung harga rumah pada 15 tahun kedepan
  8. Dengan adanya inflasi, harga rumah akan naik. Kita hitung dengan rumus future value sebagai berikut: $$FV = PV(1 + r)^n$$

    $$FV = 796.5 juta (1 + 0.09)^{15} = 2,901,398,926.75$$

    FV merupakan harga rumah 15 tahun mendatang. PV merupakan harga rumah saat ini. r merupakan nilai inflasi; inflasi 9% diisi sebagai 0.09. Sedangkan n merupakan jumlah tahun, dalam hal ini 15 tahun ke depan.

  9. Lalu, hitung harga emas pada 15 tahun kedepan
  10. Selanjutnya, hitunglah harga emas pada 15 tahun kedepan. Pakai rumus future value: $$FV = PV(1 + r)^n = 871,836.00(1 + 0.2)^{15} = 13,432,396.06$$

    dalam hal ini r diisi 20% atau 0.2 karena kita anggap kenaikan emas rata-rata mencapai 20% pertahunnya. Hal ini benar untuk rentang yang panjang.

  11. Lalu bagilah nilai rumah future value dengan emas future value
  12. Maka kita akan mendapatkan emas yang dibutuhkan untuk membeli rumah tersebut: $$emas = \frac{2,901,398,926.75}{13,432,396.06} = 216$$

    Jadi diperlukan 216 gram emas. Emas sebanyak itu perlu kita kumpulkan dalam waktu 15 tahun seperti rencana di awal. Maka, perbulannya, kita perlu menabung sebanyak: $$\frac{216}{15 \times 12} = 1.2$$

    Jadi, untuk mendapatkan rumah senilai Rp. 796.5 juta saat ini, diperlukan mencicil/nabung sebanyak 1.2 gram emas perbulan selama 15 tahun. Hal ini lebih cepat dibanding dengan cara lain, bahkan dengan menggunakan cara bank. Namun bedanya, jika kita mencicil ke bank, kita bisa langsung menggunakan rumah pada hari pertama kita mencicil.

    Terakhir, bayangkan Anda sekarang memiliki gaji Rp. 3 juta perbulan. Umur Anda sekarang anggaplah 24 tahun. Jika Anda konsisten melakukan hal ini, pada umur 39 tahun, Anda sudah memiliki rumah senilai Rp 796.5 juta (yang mana nilai rumah tersebut pada saat Anda membelinya telah menjadi Rp 2,9 Milyar). Dengan catatan: Anda hidup hemat, karena sisa setelah mencicil/nabung, ada sekitar 2 juta rupiah untuk biaya hidup Anda. Jika Anda tinggal bersama orang tua, penulis yakin itu cukup.

Every myth is based on fact